RADIO JOY FM - Klik Gbr Utk Mendengarkan

RADIO JOY FM - Klik Gbr Utk Mendengarkan
Semudah mendengarkan, Klik Gbr dan Linknya

Polisi Terus Mendalami Kerangkeng Manusia Di Rumah Bupati Langkat



Infomedandn.com | MEDAN - Polisi terus mendalami kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin Angin. Terbaru, polisi membongkar kuburan diduga korban tewas di kerangkeng hingga temuan selang.

1. Kuburan Diduga Korban Dibongkar

Pembongkaran kuburan diduga korban kerangkeng manusia Bupati Langkat ini dilakukan pada Sabtu (12/2) kemarin. Pembongkaran kuburan itu disaksikan oleh Dirreskrimum Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, dan sejumlah petugas dari Polda Sumut.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan pembongkaran dilakukan di dua lokasi. Lokasi kuburan yang dibongkar berada di Kelurahan Sawit Seberang dan Desa Purwobinangun, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat.

"Hari ini (Sabtu, Dicky) kita akan melakukan ekshumasi di dua lokasi pemakaman," kata Hadi kepada wartawan.

Hadi mengatakan pihaknya tidak menutup kemungkinan menggali kuburan lainnya. Hadi mengatakan hal itu bakal dilakukan seiring dengan hasil temuan tim di lapangan.

"Pasti akan kita lakukan seiring dengan hasil temuan tim di lapangan untuk pembuktian," ujar Hadi.

2. Dugaan Korban Tewas Usai 4 Hari Masuk Kerangkeng

Saat membongkar kuburan diduga korban, polisi juga mengungkap temuan lain. Salah satu korban tewas itu diduga baru masuk 4 ke kerangkeng.

"Empat hari di dalam, kemudian meninggal dunia," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi kepada wartawan, Sabtu (12/2).

Hadi mengatakan korban tersebut berinisial S, warga Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat. Pihaknya membongkar kuburan S. Kemudian, polisi juga membongkar kuburan korban lainnya berinisial A, warga Sawit Seberang.

"Melakukan pembongkaran terhadap dua kuburan yang diduga meninggal dunia. Kedua orang ini adalah penghuni kerangkeng milik Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin Angin," ucap Hadi.

Hadi menyebut korban S diduga masuk kerangkeng manusia Bupati Langkat itu pada Juli 2021. Empat hari setelah masuk kerangkeng, S meninggal dunia.

"Saat ini penyidik menggali untuk melengkapi penyidikan dan penyelidikan yang sudah dilakukan di tahap-tahap awal," ujar Hadi.

3. Autopsi 2 Jenazah Diduga Korban

Setelah membongkar kuburan, polisi juga mengautopsi kedua jenazah. Polisi akan mengumumkan hasil setelah autopsi selesai.

"Saat ini proses yang dilakukan dari Ditreskrimum, Ditnarkoba, dan teman-teman dari Forensik RS Bhayangkara untuk melakukan autopsi," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi kepada wartawan, Sabtu (12/2).

Hadi mengatakan pihaknya bakal menyampaikan hasil autopsi setelah proses selesai. Dia mengatakan ada dua kuburan yang dibongkar dan tidak tertutup kemungkinan akan bertambah.

"Sejauh ini ada dua kuburan yang dibongkar. Tidak tertutup kemungkinan juga seperti yang disampaikan Pak Kapolda untuk kepentingan penyelidikan maupun penyidikan jika ditemukan bukti-bukti yang baru akan dilakukan hal yang sama," ujar Hadi.

4. Temuan Selang

Sementara itu, polisi juga menyita barang bukti berupa selang dari kerangkeng. Selang itu, diduga digunakan untuk menganiaya para penghuni kerangkeng.

"Rangkaian penyelidikan yang sudah dilakukan oleh tim, dari semenjak rilis pertama disampaikan oleh Komnas HAM dan Polda Sumut, kurang-lebih 14 hari sampai dengan hari ini, progresnya sudah sangat signifikan. Temuan-temuan, fakta-fakta lapangan, menggali informasi dari berbagai macam sumber, itu sudah dilakukan," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi kepada wartawan, Sabtu (12/2).

Hadi menyebut proges kerja penyidik sejauh ini sangat baik. Dia mengatakan ada sejumlah barang bukti yang diamankan oleh penyidik.

"Jadi, artinya, langkah yang dilakukan oleh rekan-rekan penyidik Polda Sumut sudah sangat baik sekali. Kemudian beberapa barang bukti pun juga sudah kami sita dan amankan, di antaranya ada selang yang diduga digunakan untuk melakukan penganiayaan terhadap para penghuni," sebut Hadi.

Hadi menuturkan proses pengungkapan kasus itu terus berjalan. Dia bakal menyampaikan jika hasil ekshumasi dan autopsi terhadap dua mayat diduga korban keberingasan kerangkeng Terbit selesai.

"Saat ini prosesnya masih terus berjalan. Dua korban yang sudah kita ekshumasi dan autopsi, tinggal nunggu hasilnya dan tentu hasilnya ini pun akan nanti secara resmi disampaikan kepada publik," ujar Hadi.

Sejauh ini, Hadi mengatakan ada sekitar 65 orang yang telah dimintai keterangan sebagai saksi.

"Sampai hari ini lebih dari 65 saksi yang sudah diinterogasi oleh rekan-rekan penyidik," sebut Hadi. {Dicky}

You may like these posts