RADIO JOY FM - Klik Gbr Utk Mendengarkan

RADIO JOY FM - Klik Gbr Utk Mendengarkan
Semudah mendengarkan, Klik Gbr dan Linknya

Pemkot Medan Ungkap Alasan Bobby Tak Temui Massa Aksi 1 Tahun Kinerjanya


Infomedandn.com | Medan - Wali Kota Medan Bobby Nasution tidak menemui massa Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) yang menggelar demonstrasi evaluasi kinerja Bobby. Pemerintah Kota (Pemkot) Medan menyebut Bobby sedang sibuk.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemko Medan, M Sofyan, mengatakan Bobby memang ada di kantor. Meski demikian, lanjut Sofyan, kesibukan Bobby membuat dirinya tidak bisa menjumpai para pendemo.

"Ada, Bapak Wali Kota ada di tempat, dan biasanya pun beberapa kesempatan Bapak Wali Kota langsung (menemui) ketika memang Bapak Wali Kota tidak ada aktifitas ataupun kesibukan," sebut Sofyan kepada wartawan usai aksi demo tersebut, Senin (7/3/2022).

"Nah kebetulan, untuk hari ini beliau ada kesibukan. Jadi kepada kami, saya Asisten Pemerintah dan Kesra dan Bapak Kesbangpol diminta untuk menemui adik-adik dari KAMMI," sambung Sofyan.

Sofyan mengatakan aksi KAMMI tadi sudah diresponsnya. Sofyan telah menjumpai langsung para massa aksi.

"Tadi sudah kita respons dengan kita jumpai dan kita mintakan dari mereka tadi untuk menyampaikan maksud dan tujuan serta aspirasinya," sebut Sofyan.

Sofyan kemudian menjelaskan soal tuntutan dari massa aksi. Dia menyebut massa menagih janji-janji politik Bobby.

"Mereka mempertanyakan janji-janji politik Bapak Wali Kota terhadap pembenahan sarana-prasarana di kota ini. Kemudian juga ada tadi disampaikan bagaimana dengan janji 1.000 beasiswa kepada mahasiswa di Kota Medan," sebut Sofyan.

"Kemudian juga bagaimana dengan hal lainnya termasuk penanganan banjir," imbuh Sofyan.

Selain itu, Sofyan juga menyinggung soal aksi unjuk rasa yang diwarnai kericuhan. Sofyan menilai hal itu justru mengganggu kenyamanan para pendemo dalam menyampaikan aspirasi dan mengganggu ketertiban.

"Saya tadi melihat ada upaya untuk melakukan hal-hal yang dapat mengganggu daripada kenyamanan mereka menyampaikan aspirasi. Dan juga mengganggu situasi di kantor Wali Kota Medan ini. Tadi ada upaya untuk membakar ban bekas," tutur Sofyan.

Sebelumnya, massa Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menggelar demonstrasi di depan kantor Wali Kota Medan Bobby Nasution. Demo ini berujung ricuh.

Pantauan detikcom hari ini, sejumlah massa awalnya melakukan orasi secara bergantian. Mereka tampak membawa sejumlah spanduk.

Spanduk itu bertulisan 'Menagih janji kampanye Wali Kota Medan' serta 'Banjir dan normalitas sungai harus bapak perhatikan itu!!! Pakkk, Tolonglah Wee....'.

Massa meminta Bobby Nasution menjumpainya. Mereka kemudian dijumpai Asisten Pemerintah Kota Medan, Sofyan.

Massa tidak terima dan tetap menunggu Bobby. Massa kemudian mencoba melakukan aksi bakar ban.

Petugas keamanan yang berada di lokasi langsung mendekat ke massa. Kericuhan kemudian terjadi.

Massa dan aparat keamanan terlibat aksi tarik-menarik hingga ke tengah jalan. Ketua Umum KAMMI Medan, Putra Rajanami, mengatakan pihaknya melakukan demo untuk menagih janji satu tahun kinerja Bobby.

"Tuntutan kita hari ini adalah ingin menagih janji satu tahun kinerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan. Kita ingin mengaspirasikan, sebenarnya banyak tuntutan-tuntutan, isu, termasuk di dalamnya adalah ketidakseriusannya Wali Kota Medan dalam penanganan banjir hari ini," sebut Putra.

"Kemudian kriminalitas-kriminalitas perjudian narkoba dan sebagainya itu tidak serius ditangani oleh Bobby Nasution," sambungnya.

Putra menilai penanganan banjir di Medan belum maksimal. Buktinya, kata mereka, banjir parah terjadi di Medan beberapa hari lalu.

"Sekitar dua minggu kemarin terjadi banjir makin parah. Termasuk banjir di Kampung Aur dan lubang-lubang di kawasan Medan Utara," ujar Putra.

Putra menyebut pihaknya telah melakukan dua kali audiensi. Putra juga mengaku pihaknya telah dua jam menunggu Bobby-Aulia.

"Kami tunggu hampir dua jam tapi tidak ada keluar satu pun dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Kami ingin baik-baik tapi tidak ditanggap serius maka kami tadi ingin melakukan aksi bakar ban. Namun tidak diperbolehkan oleh berbagai aparat tadi. Banyak kawan kami tadi sampai terjatuh-jatuh," pungkas Putra. {Dicky}

You may like these posts