Polres Pelabuhan Belawan Catat 300 Kasus Narkoba Terjadi Di Medan Belawan Dalam Setahun
Infomedandn.com|Medan - Sebanyak 300 kasus narkoba diungkap Polres Pelabuhan Belawan dalam setahun. Pengungkapan itu sebagian berasal dari kegiatan gerebek kampung narkoba yang dilakukan Polres Pelabuhan Belawan dalam tahun 2022.
Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Faisal Rahmat merincikan selama setahun ini pihaknya mengungkap 300 jumlah tindak pidana dan 301 penyelesaian tindak pidana.
Faisal menyebut, pengungkapan kasus narkoba dan kegiatan gerebek kampung narkoba selama tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2022 mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
"Pada tahun 2021 jumlah giat (kegiatan) narkoba sebanyak 39 kali, dengan jumlah tersangka 54 orang. Untuk tahun 2022 jumlah giat 65 kali dengan jumlah tersangka 82 orang,"ucapnya, Jum'at (30/12/2022).
Dalam pengungkapan kasus narkoba itu, disampaikan Faisal ratusan barang bukti juga turut diamankan. Narkoba yang diamankan terdiri dari jenis sabu, ganja, pil ekstasi.
"Ada 300 kasus dalam tahun 2022, barang bukti yang diamankan ganja 543,83 gram, sabu 2837,507 gram dan tiga butir ekstasi," paparnya.
Setelah memaparkan kasus narkoba yang ada di wilayahnya, Faisal juga memaparkan kasus penganiayaan hingga menyebabkan kematian seorang pengendara sepeda motor yang dilakukan oleh anak di bawah umur yang diungkap.
Ia menyebut, kelima tersangka penganiayaan seorang pengendara sepeda motor itu hingga menyebabkan kematian semuanya dalam keadaan positif menggunakan narkoba saat dilakukan tes urine.
"Jadi itu semua karena narkoba, karena pelakunya adalah pengguna narkoba. Gara gara menggunakan narkoba, naluri kemanusiaannya hilang," ucap Faisal.
Dalam paparannya, tak hanya kasus narkoba saja yang mengalami kenaikan selama tahun 2022. Namun kasus perjudian juga mengalami kenaikan di Belawan. Faisal menyebut, untuk kasus perjudian di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan mengalami kenaikan, dari tahun 2021 ke tahun 2022.
"Untuk kasus perjudian ini, di tahun 2022 mengalami kenaikan sebanyak 70 persen dimana pada tahun 2021 ada 13 kasus dan di tahun 2022 menjadi 23 kasus, dengan jumlah tersangka yang ikut mengalami kenaikan sebanyak 81 persen, dari 22 orang menjadi 40 orang pada tahun ini, "terangnya. {Dicky}